Tugas 4
1.
Defenisi
a. Parfum
Parfum
adalah sediaan pewangi / ester yang terdiri dari cairan aerosol.
b.
Maserasi
Maserasi
adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan
dengan cara merendam menggunakan pelarut yang sesuai.
c. Refluks
Refluks adalah ekstraksi
dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah
pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
d. Fermentasi
Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa udara)
2. Tuliskan beberapa analisis Kimia Parfum:
· Penetapan Kadar Alkohol metode Refraktometer
. Isolasi/pembuatan parfum bunga durian
. Pembuatan parfum benzil asetat
3. Jelaskan klasifikasi parfum berdasarkan
konsetrasi
esensial oilnya:
·
Perfume
Perfume' adalah jenis
yang paling bagus dan mahal diantara semua produk wewangian lain. 'Perfume'
juga dikenal dengan 'exctract' atau 'extrait perfume', yang mengandung 15
sampai 40% konsentrat.
· Eau De
Parfum
Jenis wewangian lainnya adalah parfum yang
berlabel 'eau de parfum'. Mengandung 7 sampai 15% konsentrat, sehingga dapat
bertahan cukup lama, sampai setengah hari, dengan harga yang masih dibawah
perfume.
· Eau De
Toillette
Label parfum lainnya adalah 'eau de
toillette'. Wewangian ini satu tingkat lebih tinggi di atas body splash dan
satu tingkat di bawah 'eau de toillete'. Kadar konsentratnya sekitar 1 sampai
6%. Beraroma lebih ringan dan bertahan sekitar 2 - 4 jam.
· Eau De
Cologne
'Eau de cologne' sering disamakan dengan 'eau de toilette' Namun
sebenarnya merupakan produk yang berbeda. Eau De Cologne cocok digunakan di
bagian tubuh, untuk menyegarkan dan memberikan aroma harum setelah mandi.
4. Tuliskan perbedaan dari 2 jenis metode
produksi parfum:
1. Alamiah (Isolasi)
· Maserasi
· Destilasi
· Pengompresan
· Ekstraksi
2. Buatan (Sintesis)
· Reaksi Refluks
· Pemurnian (destilasi, freezing, dll)
· Penambahan alkohol dan zat aditif.
5. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan parfum
dari bahan bunga mawar dan melati:
· Potong tipis-tipis bunga segar yang
telah disiapkan
· Siapkan dua buah botol dan tuangkan minyak
atau methanol pada masing – masing botol
· Masukan irisan bunga segar dan tutup rapat
· Letakan di tempat teduh dan biarkan
selama satu minggu
· Setelah satu minggu amati hasilnya dan
lakukan penyaringan
· Ukur hasil maserasi
6. Tuliskan tahapan / prosedur pembuatan
parfum benzil asetat:
· Tahap pertama yakni sintesis benzil
asetat. Sebanyak 6 gram (0,1 mol) sam asetat dan 10,6 gram (0,1 mol) benzil
alkohol dimasukkan ke dalam labu leher tiga kapasitas 125 ml yang dilengkapi
dengan penangas minyak, magnetic stearer, dan termometer. Pengadukan dimulai
dan menambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam campuran. Campuran direfluks
selama 4 jam pada suhu 150̊
C dengan kecepatan putar sekitar 300 rpm. Campuran didinginkan dan dimasukkan
ke dalam corong pisah. Sebanyak 15 ml larutan natrium karbonat jenuh dimasukkan
dan digojog untuk menghilangkan asam asetat dan benzil alkohol sisa. Campuran
dipisah antara fasa air dan fasa organik. Fasa air dibuang sedangkan fasa
organik dimasukkan ke dalam labu destilasi. Fasa organik didestilasi pada suhu
220o C. Destilat dicampur dengan 4 gram natrium sulfat anhidrat dan digojog.
Ester disaring dan dikarakterisasi menggunakan FTIR dan GC-MS.
· Tahap kedua yaitu formulasi parfum.
Sebanyak 15 mL benzil asetat dicampur dengan 85 mL etanol absolut dan diwadahi
ke dalam botol parfum yang menarik. Parfum siap diujikan.
· Tahap ketiga yaitu uji organoleptik
parfum. Sebanyak 30 lembar angket disiapkan untuk 30 orang responden dari
berbagai profesi. Angket berisi pendapat tentang keharuman, ketajaman aroma,
dan tingkat kesukaan. Masing-masing uji menggunakan skala 1-7.
7.
Tuliskan prosedur pembuatan asam
asetat secara aerob:
Prosedur:
· Air dari 10 buah kelapa tua,ditampung
dalam tempat yang sudah disiapkan, kemudian disaring dengan menggunakan kain.
· Setelah disaring, tampung air kelapa ke
stoples isis 10 liter.
· Selanjutnya air buah kelapa diberi
amunium sulfit sebanyak 5 gram dan ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) sekitar
0,2 gram.
· Selanjutnya stoples ditutup dengan kain
dan biarkan selama 6 hari untuk terjadinya fermentasi Semakin lama proses
fermentasi dilakukan maka cuka dan alcohol yang dihasilkan juga akan semakin
baik.
· Setelah 6 hari hasil fermentasi air
buah kelapa tersebut disaring agar endapan yang terjadi selama fermentasi dapat
dipisahkan. setelah disaring masukkan dalam ceret.
· Pada hasil fermentasi air buah kelapa
yang tadi sudah dimasukan dalam ceret terdapat larutan berlakohol. maka
diperlukan pemanasan untuk memisahkan cuka dengan alkohol yang masih bercampur.
· Hasil fermentasi air buah kelapa yang
didalam ceret kemudian dimasak sampai mendidih. dan larutan yang tertinggal
dalam ceret sudah merupakan larutan cuka sedangkan yang menguap merupakan
alkohol, jika alkoholnya akan diambil juga maka uap dalam proses pemanasan
harus langsung ditampung agar alkohol yang dihasilkan tidak menguap.
· Selanjutnya setelah proses pendidihan
selesai, maka cuka air kelapa yang masih dalam keadaan panas, langsung
dimasukan ke botol yang telah disiapkan dan langsung ditutup.
· Jika ingin mengetahui kadar cuka dan
alkohol yang sudah dihasilkan dengan cara diatas, maka dapat dilakukan dengan
menggunakan uji lakmus atau diukur dengan pH meter.
8. Tuliskan 5 hal yang membedakan produksi
asam asetat secara aerob dan anaerob:
· Secara Aerob :
1. Bakteri Acetobacter
2. Temperatur < 37̊ C
3. Membutuhkan Oksigen
4. pH Netral
5. Biaya Produksi Lebih Hemat
· Secara Anaerob:
1. Bakteri Clostridium
2. Temperatur > 37̊ C
3. Tidak Membutuhkan Oksigen
4. pH < 7
5. Biaya Produksi lebih mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar